Selasa, 24 April 2018

Menjadi Raksasa Ekonomi Dunia ke-5 di 2030 : Indonesia Pasti Bisa!

 Ramalan Raksasa Ekonomi Dunia 2030: Indonesia Masuk 5 Besar
Liputan6.com, London - Sebuah perusahaan penyedia jasa profesional terkemuka melakukan serangkaian analisis terkait kekuatan ekonomi negara-negara dunia di masa depan, termasuk Indonesia.

Dikutip dari Independent, Kamis (9/3/2017), laporan ramalan ekonomi terkuat pada 2030 yang dimaksud baru-baru ini diterbitkan olah PricewaterhouseCoopers (PwC).

Dalam laporan berjudul "The long view: how will the global economic order change by 2050?" itu, PwC membuat peringkat 32 negara berdasarkan proyeksi produk GDP global berdasarkan paritas daya beli (purchasing power parity atau PPP) masing-masing.
PPP dipergunakan oleh para ahli makroekonomi untuk menentukan produktivitas ekonomi dan standar kehidupan negara-negara pada suatu masa tertentu.

Temuan PwC menunjukkan beberapa negara yang memang kerap bercokol di peringkat atas selama 13 tahun terakhir ini. Namun, ada pula beberapa negara yang melejit ke puncak menjelang 2030.

Dalam daftar peringkat, semua angka yang dicantumkan dihitung dalam US$ pada nilai konstan. Sebagai catatan, PPP Amerika Serikat sekarang ini ada pada angka US$ 18,562 triliun.
Peringkat Indonesia?
Lalu, di mana peringkat kekuatan ekonomi Indonesia pada 2030 menurut ramalan PwC itu?
Siap-siap dan simaklah dalam daftar berikut:
32. Belanda — $1,08 triliun
31. Kolombia — $1,111 triliun
30. Afrika Selatan — $1,148 triliun
29. Vietnam — $1,303 triliun
28. Bangladesh — $1.324 triliun
27. Argentina — $1,342 triliun
26. Polandia — $1,505 triliun
25. Malaysia — $1,506 triliun
24. Filipina — $1,615 triliun
23. Australia — $1,663 triliun
22. Thailand — $1,732 triliun
21. Nigeria — $1.794 triliun
20. Pakistan — $1,868 triliun
19. Mesir — $2,049 triliun
18. Kanada — $2,141 triliun
17. Spnyol — $2,159 triliun
16. Iran — $2,354 triliun
15. Italia — $2,541 triliun
14. Korea Selatan — $2,651 triliun
13. Saudi Arabia — $2,755 triliun
12. Turki — $2,996 triliun
11. Prancis — $3,377 triliun
10. Inggris — $3,638 triliun
9. Meksiko — $3,661 triliun
8. Brasil — $4,439 triliun
7. Jerman — $4,707 triliun
6. Rusia — $4,736 triliun
5. Indonesia — $5,424 triliun
4. Jepang — $5,606 triliun
3. India — $19,511 triliun
2. Amerika Serikat — $23,475 triliun
1. China — $38,008 triliun

Source: : https://www.google.co.id/amp/s/m.liputan6.com/amp/2880278/ramalan-raksasa-ekonomi-dunia-2030-indonesia-masuk-5-besar

Dalam berita tersebut saya akan memaparkan opini saya mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan estimasi GDP yang masuk 5 besar tahun 2030.

Negara berkembang saat ini sedang ramai dibicarakan di penjuru dunia. Khususnya Indonesia yang akan menjadi bintang perekonomian terkuat di Asia Tenggara pada tahun 2030 & 2050. Seperti yang telah dilansirkan baru-baru ini oleh PricewaterhouseCoopers (PwC).

PricewaterhouseCoopers (PwC) sebagai salah satu dari empat penyedia jasa auditor besar di dunia. John Hawksworth, Chief Economist PwC, mengatakan dalam video singkat bagaimana Indonesia akan berada di peringkat 5 di tahun 2030 dengan estimasi nilai GDP US$5.424 miliar dan naik menjadi di peringkat 4 di tahun 2050 dengan estimasi nilai GDP US$10.502 miliar berdasarkan nilai GDP dengan metode perhitungan Purchasing Power Parity (PPP). GDP dapat diartikan nilai barang dan jasa akhir dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu setahun. GDP dihitung sesuai keseimbangan kemampuan berbelanja atau Purchasing Power Parity (PPP) setiap mata uang relatif  kepada standar yang telah ditentukan (biasanya dolar AS).

Setelah lebih dari 20an tahun yang lalu masuk ke dalam golongan negara berpendapatan menengah ke bawah akhirnya saat ini Indonesia diramalkan menjadi negara dengan perekonomian terkuat di Asia Tenggara. Indonesia berhasil melejit dari peringkat ke 28 pada tahun 2000 menuju peringkat ke 4 pada tahun 2050. Indonesia juga berhasil membalap negara maju seperti Italia, Jepang, Jerman, dll.  Pemaparan ini sangat penting agar Indonesia bisa terus mempertahankan perekonomian dalam keadaan stabil dan akan segera terealisasikan pada tahun yang akan datang.

Tapi masalahnya setelah mengetahui kondisi tersebut, saat ini Indonesia harus meningkatkan lembaga keuangan dan infrastruktur. Pemerintah perlu mendorong seluruh sektor khususnya yang bisa menyerap banyak tenaga kerja. Agar menambah nilai perekonomian dalam Indonesia menjadi positif. Bila sektor-sektor semakin maju seperti sektor industri, pertanian, perdagangan dll pasti akan menyebabkan investor berdatangan, akan ada peningkatan dalam ekspor dan penurunan dalam impor, dan ada juga pendapatan yang naik dalam rumah tangga. Itu semua akan berdampak baik dan akan terus menaikan GDP di Indonesia.  

Bila GDP naik maka prediksi gaji yang diterima akan naik seperti yang dilansir dalam akun twitter dengan tittle blogger bisnis terbaik di Indonesia yaitu @Strategi_Bisnis. Tetapi kita juga harus terus menambah ilmu, kerja keras dan kreativitas yang lebih lagi dalam diri kita agar tidak digeser posisinya oleh banyaknya pesaing yang terus meningkat. Bila sudah terealisasi maka Pemerintah harus terus berinvestasi dalam anggaran yang cukup besar untuk pendidikan agar semua para generasi di kota maupun di pelosok pedalaman menjadi generasi anak yang cerdas, tanggap akan perubahan yang sedang terjadi, kreatif, inovatif dan mampu bersosialisasi. Dan juga harus melakukan infastruktur di berbagai daerah Indonesia. 

Cukup sekian opini dari berita diatas, jikalau ada pendapat silahkan tinggalkan di kolom komentar dibawah ini. Kurang lebihnya mohon maaf. Terimakasih.

Bussiness English 2

Final Meeting, Test Assignment 1. Participles as adjectives  Member 1 by Aminurlaila (20216709) -Interested She's interested in ani...