NTT Berencana Tutup Taman Nasional
Komodo Selama Setahun
Reporter: Antara
Editor: Ali Akhmad Noor
Hidayat
Jumat, 18 Januari 2019 19:55 WIB
TEMPO.CO,
Kupang - Pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) berencana menutup lokasi wisata
Taman Nasional Komodo dari kunjungan wisatawan selama satu tahun. Tujuan dari
rencana ini untuk meningkatkan populasi komodo dan juga rusa yang menjadi
makanan utama hewan langka tersebut.
"Pemerintah
NTT akan melakukan penataan terhadap kawasan Taman Nasional Komodo agar menjadi
lebih baik, sehingga habitat komodo menjadi lebih berkembang. Kami akan menutup
Taman Nasional Komodo selama satu tahun," kata Gubernur NTT Viktor
Bungtilu Laiskodat ketika ditemui di Kupang, Jumat 18 Januari 2019.
Namun,
ia tidak menjelaskan waktu penutupan kawasan Taman Nasional Komodo tersebut.
Viktor
mengatakan, penutupan Taman Nasional Komodo guna mempermudah pemerintah daerah
menata kawasan wisata itu.
Dia
mengatakan, kondisi habitat komodo di Kabupaten Manggarai Barat, ujung barat
Pulau Flores itu sudah semakin berkurang serta kondisi tubuh komodo yang kecil
sebagai dampak dari berkurangnya rusa yang menjadi makanan utama komodo.
"Kondisi
tubuh komodo tidak sebesar dulu lagi, karena populasi rusa sebagai makanan
utama komodo terus berkurang karena maraknya pencurian rusa di kawasan
itu," tegas Viktor.
Viktor
khawatir bila rusa semakin berkurang, maka tidak menutup kemungkinan komodo
akan saling memangsa untuk mempertahankan hidup.
"Insting
sebagai binatang akan muncul apabila rantai makanan komodo berkurang. Apabila
makanan utamanya melimpah, maka instingnya akan berbeda. Hal itulah yang
mendorong pemerintah melakukan penataan kawasan komodo dengan menutup sementara
kawasan itu dari kunjungan wisatawan selama satu tahun," katanya.
Penataan
kawasan komodo di NTT, kata
dia, dilakukan sebagai bentuk perlindungan yang dilakukan negara terhadap
komodo yang menjadi habitat langka dan dilindungi dari kepunahan.
Berdasarkan
berita yang telah di posting pada laman Tempo.co mengenai “NTT Berencana Tutup
Taman Nasional Komodo Selama Setahun” tersebut maka saya sangat tertarik untuk
memberikan pendapat mengenai hal tersebut dibawah ini.
Menurut
pendapat saya ditutupnya taman nasional komodo merupakan keputusan yang
terbaik, dikarenakan kita harus mementingkan kehidupan para hewan yang ada
disana khususnya komodo dan rusa. Bukan hanya mereka mungkin ada hewan lain dan
tumbuhan juga yang patut dipikirkan keselamatannya. Agar kawasan tersebut tidak
akan punah, karena kepedulian kita terhadap mereka.
Kawasan
taman nasional pulau komodo masuk ke dalam 10 besar dalam daftar nama destinasi
wisata terbaik di Asia yang sudah dipilih dari hasil penyisihan ribuan
rekomendasi selama 12 bulan menurut salah satu situs perjalanan terkemuka di
dunia yaitu Lonely Planet. Dari hasil tersebut maka semakin meningkatnya
keingininan para wisatawan untuk mengunjungi kawasan taman nasional pulau
komodo. Bukan hanya itu, penyebab lainnya para wisatawan ingin berkunjung
kesana pasti dikarenakan ingin melihat sosok kadal terbesar di dunia yaitu
komodo. Mereka juga ingin merasakan bagaimana rasanya tinggal satu pulau dengan
para komodo tersebut.
Beruntungnya
Indonesia menjadi salah satu tempat tinggal para spesies kadal terbesar yang
sudah diakui dunia. Menurut saya banyak juga para investor yang menaruh
investasi ke pulau tersebut. Para masyarakat yang tinggal disitu juga pasti
akan mendapat dampak positif. Mereka bisa membuka home stay, tempat makan,
tempat parkir, toilet, dan lain sebagianya, dari situ mereka akan dapat
pemasukan setiap harinya.
Para
masyarakat dapat membuka tempat tinggal dan lain sebagainya itu karena begitu
banyaknya wisatawan. Tetapi wisatawan kesana hanya ingin melihat sosok komodo,
disamping itu mereka pasti akan butuh fasilitas seperti tempat tinggal dan lain
sebagainya. Jadi bayangkan kalau tidak ada komodo disana. Apa pulau tersebut
akan ramai pengunjung?akan mendapat pemasukan? Tidak. Maka dari itu, kita tidak
patut memikirkan kesenangan kita sendiri. Pikirkanlah para hewan, tumbuhan dan
kejernihan air dipulau tersebut. Hewan, tumbuhan, dan kejernihan air dapat
hidup tanpa kita (manusia). Tapi kita?tidak bisa hidup tanpa mereka.
Jadi
lebih baik ditutup sementara untuk memulihkan keadaan. Agar komodo bisa hidup
tenang. Tanpa dikunjungi para wisatawan. Ketika sudah dibuka
kembali, lebih baik diberi batasan pengunjung. Kita tidak tahu berapa banyak
wisatawan yang telah membuang sampah sembarangan atau yang sudah merusak alam. Untuk
menghindarinya lebih baik diberi batasan agar dapat terkontrol dengan baik. Jangan
sampai pulau komodo kehilangan keindahan alamnya dan juga kehilangan komodonya
sendiri karena kepunahan.
Sekian
pendapat saya, semoga tulisan saya dapat bermanfaat… semoga kita menjadi pemuda
yang cinta alam dan cinta Indonesia. Hiduplah dengan tidak merusak alam😊.
Sumber :
https://travel.tempo.co/read/1166496/tak-hanya-lanskapkuliner-labuan-bajo-pun-menggoda-dinikmati [Diakses pada 19 Januari 2019]
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3585281/lebih-mudah-diakses-taman-nasional-komodo-masuk-daftar-destinasi-wisata-terbaik-asia [Diakses pada 19 Januari 2019]
Sumber :
https://travel.tempo.co/read/1166496/tak-hanya-lanskapkuliner-labuan-bajo-pun-menggoda-dinikmati [Diakses pada 19 Januari 2019]
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3585281/lebih-mudah-diakses-taman-nasional-komodo-masuk-daftar-destinasi-wisata-terbaik-asia [Diakses pada 19 Januari 2019]